Madrid dan Barca.© AFP
Bola.net- Wakil-wakil La Liga Spanyol kompak meraih hasil kurang enak di leg pertama 16 besar Liga Champions musim ini, tak satu pun ada yang menang.
Real Madridhanya bermain seri 1-1 di rumah sendiri lawan Manchester United pekan kemarin,Valenciakalah di Mestalla oleh Paris Saint-Germain.
Kemudian di pekan iniMalagatumbang di rumah Porto, dan disusul kekalahanBarcelona0-2 di San Siro oleh AC Milan. Beragam teori mengenai apakah roda dominasi Spanyol akan berakhir pun muncul.
EditorialTomas Guaschdi Marca pada Kamis mengklaim bahwa hanya masalah waktu sampai minimnya persaingan di Liga Spanyol berdampak pada penampilan Barca dan Real di Eropa, sedangkan yang lain berspekulasi bahwa ini merupakan dampak dari krisis ekonomi yang akhirnya merambah lapangan hijau.
Bagaimanapun, pesimisme semestinya saat ini dapat ditahan. Karena segalanya baru akan benar-benar diketahui setelah leg kedua sudah dituntaskan.
Barca punya rekor mengagumkan perihal mencapai semifinal kompetisi paling elit di level klub Eropa selama lima tahun terakhir. Artinya mereka merupakan tim yang berpeluang mampu mengubah defisit 0-2 menjadi sesuatu yang menguntungan mereka.
Dan Real juga mampu meraih kemenangan agregat 3-2 setelah menghadapi United yang lebih mengerikan, menyusul hasil 0-0 di Santiago Bernabeu pada 2000.
Harga diri masih akan diperjuangkan oleh Malaga dan Valencia, sehingga sepak bola Spanyol masih dapat menentukan nasibnya sendiri terkait penampilan dua tim raksasanya.
Seandainya mereka mampu menyingkirkan United dan Milan pada beberapa pekan mendatang, maka rasa cemas publik Spanyol akan menurun dengan cepat dan kemudian akan hilang sepenuhnya.
Namun jika tak mampu, maka mereka akan benar-benar menghadapi kemungkinan tanpa wakil di perempat final untuk pertama kalinya dalam delapan tahun.
Kekalahan Barcelona Memicu Pesimisme Spanyol
Messi Gagal Akhiri'Kutukan' Lawan Tim Italia
Xavi: Barcelona Tidak Gagal (mar/lex)
Real Madridhanya bermain seri 1-1 di rumah sendiri lawan Manchester United pekan kemarin,Valenciakalah di Mestalla oleh Paris Saint-Germain.
Kemudian di pekan iniMalagatumbang di rumah Porto, dan disusul kekalahanBarcelona0-2 di San Siro oleh AC Milan. Beragam teori mengenai apakah roda dominasi Spanyol akan berakhir pun muncul.
EditorialTomas Guaschdi Marca pada Kamis mengklaim bahwa hanya masalah waktu sampai minimnya persaingan di Liga Spanyol berdampak pada penampilan Barca dan Real di Eropa, sedangkan yang lain berspekulasi bahwa ini merupakan dampak dari krisis ekonomi yang akhirnya merambah lapangan hijau.
Bagaimanapun, pesimisme semestinya saat ini dapat ditahan. Karena segalanya baru akan benar-benar diketahui setelah leg kedua sudah dituntaskan.
Barca punya rekor mengagumkan perihal mencapai semifinal kompetisi paling elit di level klub Eropa selama lima tahun terakhir. Artinya mereka merupakan tim yang berpeluang mampu mengubah defisit 0-2 menjadi sesuatu yang menguntungan mereka.
Dan Real juga mampu meraih kemenangan agregat 3-2 setelah menghadapi United yang lebih mengerikan, menyusul hasil 0-0 di Santiago Bernabeu pada 2000.
Harga diri masih akan diperjuangkan oleh Malaga dan Valencia, sehingga sepak bola Spanyol masih dapat menentukan nasibnya sendiri terkait penampilan dua tim raksasanya.
Seandainya mereka mampu menyingkirkan United dan Milan pada beberapa pekan mendatang, maka rasa cemas publik Spanyol akan menurun dengan cepat dan kemudian akan hilang sepenuhnya.
Namun jika tak mampu, maka mereka akan benar-benar menghadapi kemungkinan tanpa wakil di perempat final untuk pertama kalinya dalam delapan tahun.
Kekalahan Barcelona Memicu Pesimisme Spanyol
Messi Gagal Akhiri'Kutukan' Lawan Tim Italia
Xavi: Barcelona Tidak Gagal (mar/lex)
No comments:
Post a Comment